Postingan

Reog

Gambar
SEJARAH REOG PONOROGO Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog danWarok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu,seorang abdi kerajaan pada masa Bra Kertabumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. KiAgeng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku rajayang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sangraja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, danilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagikerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan makapesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan “sindiran”kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog me

Tari Kecak

Gambar
Sejarah Tari Kecak Tak diketahui secara pasti darimana tarian kecak berasal dan dimana pertama kali berkembang, namun ada suatu macam kesepakatan pada masyarakat Bali kecak pertama kali berkembang menjadi seni pertujukan di Bona,  Ganyar,  sebagai pengetahuan tambahan kecak pada awalnya merupakan suatu tembang atau musik yang dihasil dari perpaduan suara yang membentuk melodi yang biasanya dipakai untuk mengiringi tarian  Sahyang  yang disakralkan. Dan hanya dapat dipentaskan di dalam pura. Kemudaian pada awal tahun 1930an astist dari desa Bona,  Gianyar mencoba untuk mengembangkan tarian kecak dengan mengambil bagian cerita Ramayana yang didramatarikan sebagai pengganti Tari Sanghyang yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat, sehingga tari ini akhirnya bisa dipertontontan di depan umum sebagai seni pertunjukan. Kecak  (pe

Tari Pendet

Gambar
Sejarah Tari Pendet              Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian ini termasuk yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari berbagai sumber yang di temukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi (? - 1967).   Ada dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini. Merekalah yang mengubah tarian ritual ini menjadi tarian penyambutan bagi tamu yang dilakukan empat orang penari di berbagai tempat termasuk hotel dan tempat resmi lainnya. Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. I Wayan Rindi adalah penekun seni tari yang dikenal karena kemampuannya menggubah tari dan melestarikan seni melalui pembelajaran pada generasi penerusnya.

Tari Jaipong

Gambar
Sejarah Tari Jaipong Tari jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Bandung Jawa Barat. Menurut catatan sejarah kebudayaan Indonesia tarian ini diciptakan oleh seorang seniman berdarah Sunda yakni  Gugum Gumbira . Namun dari sumber lain disebutkan bahwa pencipta gerakan dalam tarian jaipongan adalah H Suanda dan Gugum Gumbira hanyalah salah satu tokoh yang mengenalkan tarian ini kepada masyarakat Bandung. Sejarah  tari jaipong berawal pada tahun 1976 ketika Haji Suanda berinovasi dengan menggabungkan ketrampilan khususnya dalam dunia seni pertunjukan yang beliau kuasai menjadi satu pertunjukan yang unik.  Dari sinilah kemudian tercipta satu kesenian baru yang unik dan menarik bagi seluruh penonton pertunjukan namun pada waktu itu belum disebut dengan tari jaipong. Musik pengiring dalam pertunjukan rupanya juga diambil dari berbagai macam alat musik tradisional seperti gendang, gong, alat musik ketuk, dan lain sebagainya. Adapun vokal yang menyertainya biasany

Tari Gambyong

Gambar
Sejarah Tari Gambyong   Tari gambyong adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari daerah Surakarta, Jawa Tengah. Pada awalnya tarian ini hanyalah sebuah tarian jalanan atau tarian rakyat. Tari ini juga termasuk tari kreasi baru dari perkembangan tari tayub. Tari ini dipertunjukkan pada saat upacara panen dan hendak akan menanam padi. Masyarakat percaya tarian ini untuk memanggil Dewi Sri atau Dewi Padi agar ia memberikan berkah kepada sawah mereka dengan hasil panen yang maksimal. Nama gambyong sebenarnya berasal dari nama seorang penari terkenal pada masa itu, yaitu Sri Gambyong. Sri Gambyong mempunyai suara yang sangat indah dan kelincahan dalam menari sudah menarik perhatian masyarakat. Pertunjukkan seni tari tayub pada awalnya dilakukan oleh Sri Gambyong di jalanan. Akhirnya banyak kalangan menganggap tari ini mempunyai keunikan dan ciri khas yang membedakan tariannya dengan tarian dari penari-penari lainnya. Sehingga semua masyarakat di wilayah Surak